TEKS EKSPOSISI
Hubungan dasar-dasar membaca antara penerjemahan, bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Tesis:
Hubungan dasar-dasar membaca adalah bagaimana menjadi penerjemahan yang baik, benar dan berkulitas tinggi. dengan era milenial 4.0 di tuntut untuk terus berproses dan proses sesuai dengan zamannya, karna jika tidak, akan tertinggal oleh zaman. Sebab itu harus bisa mengenal dunia lebih luas lagi, dunia penerjemahan juga di tuntut untuk menghasilkan orang-orang besar yang benar-benar menguasai ilmu penerjemah. Sebelum penerjemahkan suatu tulisan, kalimat atau apapun itu di anjurkan bahkan di wajibkan untuk membaca terlebih dahulu, karena dengan membaca jauh lebih faham apa maksud yang terkandung dalam tulisan tersebut. Karna membaca itu penting bagi suatu ilmu penerjemahan, disimpulkan bahwa minat baca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap bahasa tulis (membaca). Dalam lingkungan sekitar juga mempengaruhi daya minta baca kita, sangat penting artinya dalam memperoleh bahasa, baik itu bahasa Indonesia itu sendiri ataupun bahasa Arab.
Argumentasi:
Dengan keadaan dunia yang mengglobal secara langsung memberitahukan untuk tidak berdiam diri di tempat, karena jika diam maka akan tertinggal oleh zaman. Ingat!! Waktu terus berjalan. Selama pembelajar bahasa belum mendapatkan stimulus atau masukan bahasa indonesia, selama itu pula tidak akan dapat memahami apa maksud dari bahasa Indonesia tersebut. Demikian halnya dengan bahasa Arab jika tidak mempelajarinya, maka tidak akan dapat memahami apa makna yang terkandung dalam bahasa arab tersebut. Sebelum memahami bahasa Arab, mungkin sebagian orang ada saja rasa malas untuk membaca, maka dari itu, harus meniatkan pada diri masing-masing untuk memulai membaca sedikit demi sedikit. Alangkah baiknya memahami atau mempelajari bahasa Indonesia terlebih dahulu, mengetahui bagaimana cara untuk bisa memahami bahasa Indonesia dengan baik, dan di Zaman sekarang semakin majunya teknologi, semakin malas pula seseorang untuk membaca. Oleh karenanya seseorang yang mempunyai minat baca yang kuat akan menumbuhkan kesadaran sendiri, sehingga memperoleh makna yang tepat.
Penegasan Ulang:
Disini peran membaca harus di tumbuhkan pada individu masing-masing. Salah satu faktor penyebab rendahnya minta baca adalah semakin berkembangnya teknologi yang memudahkan kita untuk mendapatkan sebuah informasi tanpa membaca. Cara menanggulangi masalah ini harus memiliki kemauan atas dasar diri sendiri. Menjadi seorang mutarjim yang sangat di butuhkan, Harus faham apa yang dibaca. Dan di era milenial 4.0 ini, banyak sekali penerjemahan dari internet yang mengakses langsung, jangan salah, itu memang memudahkan dalam menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, tapi, jika tidak memiliki ilmunya, kita tidak tahu apakah bahasa itu bagus untuk di publikasikan atau tidak. Harus membaca agar menjadi penerjemahan yang baik dan berkarakter tinggi.
Tesis:
Hubungan dasar-dasar membaca adalah bagaimana menjadi penerjemahan yang baik, benar dan berkulitas tinggi. dengan era milenial 4.0 di tuntut untuk terus berproses dan proses sesuai dengan zamannya, karna jika tidak, akan tertinggal oleh zaman. Sebab itu harus bisa mengenal dunia lebih luas lagi, dunia penerjemahan juga di tuntut untuk menghasilkan orang-orang besar yang benar-benar menguasai ilmu penerjemah. Sebelum penerjemahkan suatu tulisan, kalimat atau apapun itu di anjurkan bahkan di wajibkan untuk membaca terlebih dahulu, karena dengan membaca jauh lebih faham apa maksud yang terkandung dalam tulisan tersebut. Karna membaca itu penting bagi suatu ilmu penerjemahan, disimpulkan bahwa minat baca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap bahasa tulis (membaca). Dalam lingkungan sekitar juga mempengaruhi daya minta baca kita, sangat penting artinya dalam memperoleh bahasa, baik itu bahasa Indonesia itu sendiri ataupun bahasa Arab.
Argumentasi:
Dengan keadaan dunia yang mengglobal secara langsung memberitahukan untuk tidak berdiam diri di tempat, karena jika diam maka akan tertinggal oleh zaman. Ingat!! Waktu terus berjalan. Selama pembelajar bahasa belum mendapatkan stimulus atau masukan bahasa indonesia, selama itu pula tidak akan dapat memahami apa maksud dari bahasa Indonesia tersebut. Demikian halnya dengan bahasa Arab jika tidak mempelajarinya, maka tidak akan dapat memahami apa makna yang terkandung dalam bahasa arab tersebut. Sebelum memahami bahasa Arab, mungkin sebagian orang ada saja rasa malas untuk membaca, maka dari itu, harus meniatkan pada diri masing-masing untuk memulai membaca sedikit demi sedikit. Alangkah baiknya memahami atau mempelajari bahasa Indonesia terlebih dahulu, mengetahui bagaimana cara untuk bisa memahami bahasa Indonesia dengan baik, dan di Zaman sekarang semakin majunya teknologi, semakin malas pula seseorang untuk membaca. Oleh karenanya seseorang yang mempunyai minat baca yang kuat akan menumbuhkan kesadaran sendiri, sehingga memperoleh makna yang tepat.
Penegasan Ulang:
Disini peran membaca harus di tumbuhkan pada individu masing-masing. Salah satu faktor penyebab rendahnya minta baca adalah semakin berkembangnya teknologi yang memudahkan kita untuk mendapatkan sebuah informasi tanpa membaca. Cara menanggulangi masalah ini harus memiliki kemauan atas dasar diri sendiri. Menjadi seorang mutarjim yang sangat di butuhkan, Harus faham apa yang dibaca. Dan di era milenial 4.0 ini, banyak sekali penerjemahan dari internet yang mengakses langsung, jangan salah, itu memang memudahkan dalam menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, tapi, jika tidak memiliki ilmunya, kita tidak tahu apakah bahasa itu bagus untuk di publikasikan atau tidak. Harus membaca agar menjadi penerjemahan yang baik dan berkarakter tinggi.
Komentar
Posting Komentar